WELCOME TO MY BLOG

Kamis, 25 November 2010

Motivasi : Jika Tuhan Mengingatkan Manusia


Dikisahkan, seorang mandor bangunan yang sedang bekerja di sebuah gedung bertingkat, suatu ketika ia ingin menyampaikan pesan penting kepada tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya. Mandor ini berteriak-teriak memanggil seorang tukang bangunan yang sedang bekerja di lantai bawahnya, agar mau mendongak ke atas sehingga ia dapat menjatuhkan catatan pesan. Karena suara mesin-mesin dan pekerjaan yang bising, tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya tidak dapat mendengar panggilan dari sang Mandor. Meskipun sudah berusaha berteriak lebih keras lagi, usaha sang mandor tetaplah sia-sia saja.

Motivasi : Mulutmu Adalah Moncongmu



Banyak orang ingin Sukses, Banyak Orang ingin Kaya.. Mau tau caranya menjadi seperti itu? Caranya adalah Ubahlah Monyongmu…Ehhh… bukan itu.. Ntar pemirsa jadi monyong nich.. Repot dong.. Ubahlah Moncongmu.. Ubahlah kata-kata yang terucap dari mulut. INILAH Caranya! INILAH Caranya!! Kata-kata inilah yang bisa membuat seseorang jadi Sukses! jadi kaya!! bisa juga jadi Miskin!! Jadi Gagal!! Semua karena kata-kata. Mari kita analisa… (Buat yang hobby analisa… Tapi jangan analisa terus menerus tanpa bertindak…).

Motivasi : Setipis Kulit Ari

Pasti anda semua pernah mendengar ungkapan, jarak antara benci dan cinta hanya setipis kulit ari. Bahkan ada lagu yang syairnya benci-benci tapi rindu, gimana tuh masa benci tapi rindu. Anda boleh tertawa, mengangguk-angguk pun boleh tapi yang saya bahas di sini bukan cinta atau benci. Gambaran cinta dan benci hanyalah salah satu contoh dari sekian banyaknya dua pola yang berlainan dalam kehidupan kita. Misal, datang dan pergi, hidup dan mati, serta masih banyak lagi, saya yakin anda semua bisa menyebutkan lebih dari apa yang saya sebutkan. Namun kali ini bukan itu yang akan saya bagikan pada pembaca yang luar biasa. Mungkin anda pernah atau bahkan sering mendengar ucapan dari teman atau saudara “ Ahh, itu terlalu sulit untuk dilakukan, pasti nanti gagal.” Atau kalau boleh jujur kita sering mengucapkannya sendiri. Hayoo, tidak perlu mengernyitkan dahi :>